Kamis, 27 Mei 2021

8 Alasan Wajib Bekerja


Oleh: Ari Ariyandi Gunawan *

Manusia ditakdirkan punya akal. Dengan adanya akal itulah manusia berbeda dengan binatang.  Manusia bisa mengerti dan memahami aturan dan hukum karena ada akal. Tapi kambing tidak pernah bisa mentaati hukum, etika, dan norma  karena tidak punya akal. Manusia mampu bekerja karena menggunakan tenaga dan akalnya. Sedangkan binatang mampu bekerja hanya saja menggunakan tenaga dan instingnya atau nalurinya saja.

Insting itu ada pada diri manusia dan binatang, seperti rasa haus dan lapar, hasrat seksual, dan lain-lain. Tapi akal hanya ada pada manusia. Manusia ketika bekerja pasti menggunakan akal, tenaga, dan instingnya. Selain itu, manusia juga akan  berupaya mentaati aturan, etika, dan hukum yang berlaku.  

Bekerja adalah ciri hidup manusia. Tanpa bekerja seperti tidak ada kehidupan. Sedikitnya terdapat 8  alasan mengapa manusia wajib bekerja.

1.Menjaga Kehormatan Diri

Salah satu ciri bahwa seorang manusia itu hidup adalah mampu bekerja, menggunakan tenaga, akal, dan instingnya. Sehingga derajat kehormatan diri manusia terletak pada  apa yang telah dikerjakannya, bukan pada apa yang telah dimintanya. Seseorang tidak bisa dikatakan terhormat ketika tidak mampu bekerja, seperti meminta-minta, mengkhayal, dan menipu.

Perbandingan derajat kehormatan diri antara seorang kuli bangunan yang penghasilannya recehan  dengan pejabat korup yang penghasilannya miliaran,  pasti derajatnya lebih tinggi seorang kuli bangunan. Seorang kuli bangunan punya kehormatan karena bekerja. Sedangkan pejabat yang korup itu pada dasarnya tidak bekerja ketika memakan hak rakyat secara zalim.   

Baca Juga: 6 Alasan Wajib Punya Cita-Cita

Penghasilan Rp.10.000,- yang diperoleh dari hasil berdagang, itu suatu bentuk hasil dari menjaga kehormatan diri. Sedangkan penghasilan 1 miliar rupiah yang diperoleh dari hasil menipu atau korupsi, itu suatu bentuk kehinaan yang akan terasakan  berlangsung lama dan bikin hidup tidak tenang.

Kalau manusia merasa punya akal, maka manusia itu harus bekerja. Kalau manusia hanya menggunakan instingnya saja, itu tidak ada bedanya dengan binatang. Manusia  yang hanya menggunakan instingnya saja, sama saja dengan tidak punya kehormatan.

Begitu juga bekerja  itu dapat menjaga kehormatan diri karena tidak  meminta-minta kepada orang lain. Dengan bekerja manusia mampu menjadikan dirinya bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri juga orang lain.

Baca Juga: 9 Potensi Bangkit dari Kebangkrutan

2.Menyelamatkan Karakter Laki-laki

Bukanlah laki-laki kalau tidak mampu bekerja. Karena  laki-laki itu pada umumnya lebih berdaya untuk bekerja ketimbang perempuan. Jangan terbalik, perempun bekerja di luar, laki-laki diam dirumah mengatur urusan rumah tangga, seperti ngepel, mencuci piring, mengasuh anak, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sehingga kalau ingin menyelamatkan karakter sebagai laki-laki sejati, segera bekerja.

Tidak perlu beralasan  tidak ada lowongan kerja padahal setiap hari pasar selalu terbuka untuk berdagang.  Tidak perlu beralasan tidak punya modal padahal ada tenaga,  akal, dan insting. Tidak perlu beralasan sedang menunggu mendapatkan kerja berdasarkan keahlian, padahal tidak ada salahnya dan tidak perlu malu ketika mencari pengalaman menjadi tukang atau pedagang.  

Baca Juga: 7 Manfaat Tradisi Berdagang

3. Punya Penghasilan

Orang yang bekerja konsekuensinya akan punya penghasilan dari pekerjaannya itu sehingga mampu membangun kehidupan. Sedangkan orang yang menganggur pasti tidak bisa membangun kehidupan. Kalau ada orang yang menganggur tapi mendapatkan penghasilan pasti itu sedang berhutang kehidupannya karena tidak punya nilai kerja.

Ingin berbisnis, ingin membuat rumah, ingin menikah, ingin punya kendaraan, pada dasarnya harus punya penghasilan dulu.  Kalau tidak punya penghasilan tidak mungkin bisa membiayayai itu semua dan tidak mungkin bisa menabung. Orang yang bekerja dan punya penghasilan itu kemungkinan besarnya bisa menabung dan  merencanakan masa depannya menjadi lebih baik. Orang yang tidak bekerja dan tidak punya penghasilan selain berhutang, tidak mungkin bisa merencanakan kehidupannya di masa depan.

Baca Juga: Persiapan Kerja Bagi Pemula

4. Mempraktekan  keahlian dan ilmu

Keahliaan tidak mungkin dapat diakui tanpa dipraktekan. Ilmu tidak mungkin berkah atau ada manfaatnya kalau tidak digunakan dengan bekerja. Dunia kerja, tidak mungkin dapat mengakui keahliaan dan ilmu ketika  tidak dipraktekan dalam bekerja. Keahlian dan ilmu akan bermanfaat ketika bekerja.  

5.Meningkatkan Status Sosial

Orang yang bekerja dengan orang yang menganggur status sosialnya  berbeda.  Orang yang mengangur walupun banyak uangnya  tetap saja akan diaggap pengangguran. Sedangkan orang yang bekerja walaupun berpenghasilan kecil akan dianggap pekerja. Ketika ada suatu masalah di masyarakat, yang sering kali dicurigai biasanya orang yang menganggur ketimbang orang yang bekerja.  Orang yang bekerja  pasti sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas lainnya. Kalau orang yang menganggur pasti tidak ada kesibukan dan rutinitas kerja. Karena itulah, biasanya orang yang menganggur lebih dicurigai melakukan perbuatan kriminal  ketimbang orang yang bekerja.

6.Merintis karir  

Ingin merintis karir berdasarkan keahlian tertentu untuk mencapai jabatan seperti Direktur, Komisaris, CEO, dan jabatan tinggi lainnya, tidak bisa dilakukan dengan cara menganggur dulu. Karir bukanlah khayalan. Karir tidak bisa diklaim atau diaku-aku tanpa kenyataan . Tidak ada orang yang sukses berkarir dengan modal klaim palsu. Tidak orang yang kaya sebenarnya dari hasil mengaku-ngaku pekerjaan orang lain atau jabatan orang lain. Merintis karir hanya dapat dilakukan dengan memulai bekerja, bisa mencari pengalaman dulu, memupuk keahlian, syukur-syukur menjadi pegawai tetap.

7.Mendapatkan Jabatan

Kalau hanya bekerja saja, tidak berambisi untuk memperoleh jabatan, pasti tidak akan ada kemajuan, tidak akan menjadi ahli, dan tidak akan mendapatkan penghasilan besar. Bahkan suatu jabatan itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk meraih kekayaan dengan cara yang benar dan amanah. Kerena itu ingin memperoleh jabatan merupakan salah hal yang dapat dijadikan alasan untuk melaksanakan kewajiban bekerja.

8.Membangun Keluarga

Membangun kehidupan sosial yang baik dapat dimulai dengan membangun  keluarga.  Kalau keluarga sudah baik pasti kehidupan sosial juga akan baik. Ketika kehidupan sosial sudah baik, pasti pemerintah dan negara akan ikut membaik. Membangun keluarga  juga merupakan sarana untuk memiliki keturunan dan memeliharanya. Membangun keluarga pastinya harus menjalin ikatan pernikahan yang sah, mampu meraih kebahagiaan, kesejahteraan, dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.

Menikah tanpa bekerja dulu, pasti keluarga akan tergantung orang lain atau saudara dan tentunya belum bisa mandiri.

Membangun keluarga dapat itu dimulai ketika sudah bekerja dan punya penghasilan besar. Kalau belum punya pekerjaan dan penghasilan besar, itu bisa saja menikah tapi tidak akan mampu membangun keluarga.  Membangun keluarga itu perlu  perencanaan yang matang untuk masa depan, persiapan yang kokoh agar rumah tangga tidak mudah goyah dan hidup susah, perlu rumah dan kendaraan yang layak, dan perlu biaya hidup yang cukup. Karena itulah prioritaskan dulu melaksanakan kewajiban bekerja dan berpenghasilan besar sebelum menikah bila ingin membangun keluarga.

Membangun keluarga dapat dijadikan salah satu alasan yang tepat untuk melaksanakan kewajiban bekerja. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar