Oleh: Ari Ariyandi Gunawan
Dulu mungkin jarang ada yang
bercita-cita jadi guru. Sekolah-sekolah keguruan sering dianggap kampungan. Profesi
guru sering dipandang sebelah mata. Kendaraan guru biasanya sepeda,
paling keren pakai motor bebek, kebanyakkan pejalan kaki.
Pakaiannya seadanya, paling
sering pakai baju korpri. Walaupun
begitu, mereka kebanyakan pegawai negeri. Jasa mereka sangat besar,
keikhlasan mereka tidak diragukan lagi.
Sekarang zaman telah berubah, gaji guru tergolong besar, ada sertifikasi, gaji ke 13, dan lain-lain, bisa bikin kenyang walaupun tidak harus rakus kepada hak-hak guru yang lain. Guru SD saja, banyak yang sudah punya mobil hatchback dan SUV keren, walaupun tidak berbisnis. Begitu juga dengan guru SMP dan SMA, seolah berlomba layaknya selebritis yang punya kendaraan-kendaraan terbaik. Mungkin sudah sangat jarang, ada guru yang menjadikan sepeda sebagai kendaraan hariannya ke sekolah. Seperti yang tidak mau ketinggalan, guru-guru honorer saja ada yang sudah punya mobil, mungkin kecipratan jatah guru PNS, mungkin juga sukses berbisnis, dan kemungkinan yang lainnya.
Guru sekarang tidak lagi
terbiasa berpakaian seadanya. Baik guru laki-laki ataupun perempuan sekarang
terbiasa berpenampilan profesional. Bahkan tidak sedikit, guru-guru perempuan penampilannya sangat
menarik layaknya sosialita. Sehingga profesi guru sekarang tidak lagi dipandang
sebelah mata. Kini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi guru. Guru
sudah memiliki upah yang layak. Guru
sekarang sudah sejahtera karena merupakan salah satu unsur yang ikut serta
memakai dana pendidikan 20 % dari APBN.
Tapi, sebenarnya guru
punya tanggungjawab besar terhadap masa depan murid-muridnya. Sekolah tidak
boleh mencetak para pengangguran. Pendidikan harus dekat dengan dunia kerja. Bagaimana
bisa membangun manusia menjadi banyak
manfaatnya, apabila orang yang sudah pernah sekolah masih menganggur.
Sekolah jangan sampai
seperti mengorganisir pengangguran.
Sekolah harus bisa menjamin tidak mencetak pengangguran lagi. Sehingga pendidikan nasional
mampu menjamin pekerjaan murid-muridnya di masa depan. Semestinya guru-guru sekarang harus mampu
menyelenggarakan pendidikan nasional dengan kualitas yang lebih baik dari masa
lalunya yang serba kekurangan.
Kenyataan sekarang, di
negara kita tercinta Indonesia, masih banyak sekali pengangguran, bahkan para
pengangguran itu seolah dibiarkan, diorganisir, dan disejahterakan sehingga
mereka nyaman menganggur. Tidak ada sanksi sedikitpun terhadap para
pengangguran, sebagaimana biasanya ada
di negara-negara maju. Padahal salah satu faktor keberhasilan pendidikan
dalam suatu negara adalah terwujudnya integritas moral dan kemampuan
bekerja yang terbangun dalam dunia
kerja. Kesejahteraan guru semestinya mampu mewujudkan pendidikan nasional yang
terarah dan menjamin pekerjaan bagi para murid-muridnya di masa depan.
Selamat Hari Pendidikan
Nasional 2021

Tidak ada komentar:
Posting Komentar