Minggu, 23 Agustus 2020

Hikmah Keberkahan Mengajar

Punya nilai kerja yang lebih besar dari penghasilan yang didapat, itulah yang biasanya mendatangkan keberkahan. Berkah itu lama sekali manfaatnya. Berkah itu tumbuh terus dan berbuah. Berkah itu pada dasarnya sangat mahal. Tapi, mengharap keberkahan tanpa kerja, itu mustahil. Mengharap keberkahan tapi nilai kerjanya sedikit, itu tidak akan tercapai.

Entah kenapa, rekreasi saya sekarang ini, suka mengenang di saat-saat saya sedang susah alias miskin. Dulu saya bekerja di wilayah ini, Salabintana, lebih tepatnya di SMKN 1 Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Cukup jauh dari tempat tinggal saya di kampung sekarwangi Cibadak. Saya biasanya masuk kerja siang hari, pulang sore hari menjelang magrib. Saya harus menempuh perjalanan sekitar 46 km setiap hari, pulang-pergi. Saya biasanya mengendarai kendaraan motor kurus kering, yang kadang suka mogok di jalan. Kalau hujan ditengah perjalanan, terpaksa saya harus maju terus kehujanan atau kemalaman.

Ketika itu saya menjalani  pekerjaan  sebagai guru honorer bahasa Indonesia di SMKN 1 Sukabumi.   Gajinya cuma sekitar Rp.100 ribuan.  Kadang saya baru dibayar setiap  3 bulan mengajar. Kalau saya tidak punya niat baik untuk masa depan bangsa dan negara,  saya tidak mau menjadi guru. Saya pasti tidak akan kuat kerja mengajar dengan gaji kecil. Tapi saya hampir 4 tahun bertahan mengajar di sekolah itu, dari tahun 2009 sampai tahun 2012.   

Pengalaman mengajar saya, yang dimulai dari sekre-sekre organisasi kampus di kota Bandung dan perjuangan saya di dunia pendidikan sampai saat ini, sepertinya sudah cukup dijadikan sebagai bekal untuk saya melangkah maju, membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih ilmiah, lebih kreatif, dan  bermanfaat bagi bangsa dan negara.

(Ari Ariyandi Gunawan)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar