Oleh : Ari Ariyandi Gunawan
Saya mulai aktivitas mengajar
semenjak sering menjadi pembicara diskusi
dikalangan aktivis mahasiswa dari lembaga
pers mahasiswa dan organisasi ektrakampus. Saya bisa menjadi pembicara diskusi di
organisasi haluan kanan atau kiri. Karena
kajian saya ilmiah dan independen. Saya tidak bisa terikat dengan ideologi
tertentu, ketika diskusi umum. Tapi saya bisa mendoktrin dalam pengkaderan
organisasi.
Pada mulanya, saya bercita-cita menjadi wartawan profesional dengan spesialisasi investigasi . Karena itulah saya kuliah S1 Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik. Tapi semenjak saya senang dengan dunia ilmu pengetahuan, senang membaca buku dan mengkaji, saya jadi terbiasa mengajar dan merasa nyaman mengajar.
Saya mengajar ketika itu lebih
banyak tanpa imbalan apapun, hanya dengan ucapan terima kasih, saya sudah mengerti.
Pada tahun 2003 saya mulai banyak di undang diskusi. Dari diskusi ke diskusi
itulah, pegogik saya mulai terlatih. Saya
bisa berpidato dan orasi juga dari
kebiasaan mengajar.
Baca Juga: Persiapan Kerja Bagi Pemula
Ketika saya mulai jenuh dengan dunia jurnalistik. Pada
tahun 2006 saya keluar dari Surat Kabar Radar Bogor. Pada tahun 2007 saya mulai
mencoba melamar ke sebuah sekolah SMKN 1 CIBADAK. Saya di sekolah tersebut mengajar
ilmu komputer, web design dan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
(KKPI). Saya menjadi pengajar honorer di sekolah itu semenjak tahun 2007.
Kemudian saya mengajar bahasa Indonesia di SMP PGRI CIBADAK semenjak
tahun 2008/2009. Pada Tahun 2009 saya mengajar bahasa Indonesia di SMKN 1
SUKABUMI, Kabupaten Sukabumi (Salabintana). Pada tahun 2011 saya mengajar bahasa Indonesia, Seni
Budaya, dan Ilmu Pengetahuan Alam di SMPN 1 CIAMBAR. Pada tahun 2017 SMPN 2
PARUNGKUDA saya mengajar Seni Budaya. Pada tahun 2017 SMPN 2 CIBADAK saya mengajar
seni Budaya.
Baca Juga: Mengenali Potensi Diri
Bila dihitung dari mulai mengajar
di sekolah formal sampai sekarang, saya telah 13 tahun mengajar di sekolah
formal. Tapi bila dihitung dari aktivitas mengajar saat masih mahasiswa S1 sampai
menjadi guru sekarang ini, saya punya
pengalaman mengajar selama 17 tahun lamanya.
Saya baru mendapatkan perhatian
dari pemerintah sekarang ini pada tahun 2020. Pada tahun ini saya mendapatkan SK
bupati tentang penugasan guru tidak tetap. Dan pada tahun ini juga, saya baru mendapatkan nomor NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
Baca Juga: Pilihan Kursus Lulusan SMA
Saya tidak pernah menghitung sudah
berapa jumlah murid yang pernah saya ajar. Saya tidak pernah menghitung berapa jumlah
manfaat yang telah saya berikan kepada murid. Yang jelas, kesuksesan saya sebagai guru akan terlihat
ketika murid-murid menjadi orang yang sukses,
dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bangsa, dan Negara. Dan itu akan dapat terwujud bila murid-murid telah bekerja. Karena dengan
bekerja itulah mereka pasti bisa menjadi orang yang berguna dan berkontribusi
bagi bangsa dan negara. Kekuatan nasionalisme saya sebagai guru, ada dari seberapa banyak murid yang telah
bekerja. Begitulah sedikit gambaran
kontribusi saya terhadap nasionalisme Indonesia.
[*]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar