Kamis, 30 Agustus 2018

Motivasi untuk Berprestasi


Perlu upaya yang tepat agar murid mampu mempertahankan atau meningkatkan prestasinya. Dalam hal ini, kita sebagai guru harus berupaya membuat para peserta didik mampu berlomba-lomba dalam kebaikan atau prestasi. Upaya tersebut bisa dengan menciptakan suasana persaingan di dalam kelas, melalui tugas-tugas individu yang dilombakan, banyaknya tes atau ulangan, banyaknya aspek penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprestasi.

Suasana persaingan itu terwujud manakala para peserta didik di dalam kelas tidak lagi mencontek saat ujian, tugas individu atau kelompok dikerjakan dengan baik, pergaulan di dalam kelas mengutamakan belajar. Para peserta didik sudah mampu menempatkan urusan pertemanan dengan persaingan belajar secara proporsional.

Kadang kita pun perlu membangun jiwa sportif dalam proses belajar atau di lingkungan sekolah kepada murid. Bila ada kesalahan dari murid di dalam proses belajar atau dilingkungan sekolah, kita harus berupaya membuat murid mengakui kesalahannya dengan cara yang baik.

Pada saat setiap ulangan, tes, atau ujian didalam kelas, kita mesti mengawasi murid sebaik-baiknya, atau  memperkecil peluang kecurangan. Selain itu, kita juga harus terbiasa mengumumkan hasil ulangan, tes, atau ujian pada kesempatan tertentu didalam kelas. Begitu pula kita mesti mengingatkan kepada murid bahwa mencontek itu dapat merugikan dirinya sendiri. Mereka harus memahami bahwa nilai jelek tapi hasil usaha sendiri lebih baik ketimbang nilai bagus tapi hasil mencontek. Sebab, nilai dari hasil usahanya sendiri sangat mudah untuk mengetahui kemampuannnya sendiri, sedangkan hasil mencontek sangat sulit. Bila kita tidak melakukan seperti itu semua, mungkin murid akan sulit mengetahui kemampuannya sendiri, apalagi melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri.

Upaya memotivasi murid supaya mampu berprestasi dapat juga dilakukan dengan membangkitkan semangat belajar. Misalnya dengan memberikan apresiasi kepada murid yang berprestasi, seperti mengumumkan nama-nama murid yang bernilai tinggi dari hasil ulangan, tes, atau ujian. Karena nilai tinggi itu merupakan bagian dari prestasi atau kebaikan. Juga bisa dengan memuji karya-karya yang bernilai bagus, prilaku yang baik, atau perubahan prilaku dari yang kurang baik menjadi baik.

Sedangkan kepada murid-murid yang bernilai jelek atau masih kurang dari standar, kita sebagai guru harus mampu memperlihatkan dampak dari nilai jeleknya,misalnya dengan memberikan kesempatan perbaikan dengan syarat tertentu, yang bisa membuatnya sedikit jera karena mendapatkan nilai jelek. Supaya semangat belajarnya masih tetap ada, biasanya kita perlu mengingatkan akan cita-cita atau masa depan yang ingin diraihnya. Menegaskan pentingnya proses belajar untuk meraih masa depan yang lebih baik.

*Artikel ini selesai di tulis pada 2 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar