Sabtu, 26 September 2020

Pekerjaan yang Membangun Kehidupan


Oleh: Ari Ariyandi Gunawan 

Jangan mau disuruh bekerja hanya untuk bekerja serabutan. Pekerjaan formal walaupun rendahan, itu lebih baik. Karena itu bisa  membangun kehidupan. Tapi kalau bekerja serabutan, kedudukannya sekedar menumpang, tidak bisa membangun kehidupan, hari esok akan membingungkan karena tak punya penghasilan tetap. Bagi petugas partai politik atau anggota organisasi masyarakat (ormas),  kerja non-formal atau serabutan pasti dianggapnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan kerja formal. Karena kerja non-formal sangat memungkinkan untuk mempermudah membangun basis  sosial dan rekrutmen keanggotaan.

Berbeda dengan pekerjaan formal yang dapat membangun kehidupan individu.  Serendah-rendahnya pekerjaan formal, pasti punya penghasilan tetap. Dengan begitu, sekecil apapun kerja dan penghasilan tetap, akan lebih dihargai. Akibat dari menghargai atau mensyukuri  kerja dan penghasilan sendiri, akan  mudah  untuk  bisa tertib dalam mengatur apa yang telah didapatkannya. Wujud nyatanya,  bisa menabung, tidak tergantung kepada orang lain, punya rencana yang terbaik dalam kehidupannya.

Pekerjaan formal  dapat membangun kehidupan. Karena dengan pekerjaan formal bisa merintis karir. Ketika karir itu naik, cepat atau lambat dapat menjadi ahli. Kalau sudah menjadi ahli akan semakin banyak penghasilan karena banyak orang yang membutuhkan. Begitulah pekerjaan yang dapat membangun kehidupan.

Kalau baru dipecat  atau di PHK, jangan merasa nyaman menganggur. Segera bekerja apa saja dulu, jangan gengsi,  sementara simpan dulu ijazah sekolah dan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Karena kalau sudah nyaman menganggur, bakal menjadi hobi sebagai salah satu bentuk gaya hidup , bukan kepentingan hidup. Padahal kalau sekedar gaya hidup, tak pernah menguntungkan apapun,  betapa banyak orang yang boros waktu, boros tenaga, dan boros biaya hidup oleh gaya hidupnya sendiri. Kecuali bagi  gaya hidup yang bisa dibisniskan. Tapi,  mustahil menganggur bisa dibisniskan. Menganggur tidak bisa membangun kehidupan apapun, kecuali sekedar tergantung kepada orang lain.

Jangan sekali-kali menganggur dianggap sebagai kebanggaan. Tapi anggaplah menganggur itu sebagai aib bagi seorang laki-laki muslim. Karena ajaran Islam mewajibkan bekerja. Dan tidak perlu menyalahkan pemerintah atau siapapun ketika menganggur. Karena itu tidak bisa menyelesaikan masalah. Masalahnya ada pada kemampuan kerja dan mental saja.  Jika selalu siap, maka cepat atau lambat pengangguran akan bisa diatasi sendiri.

Dan jangan dipikir, jihad itu dalam perang saja. Bekerja dengan bersungguh-sungguh juga bagian dari  jihad. Pahala mujahid tak pernah diberikan kepada para pengangguran. Pahala mujahid bukanlah hak bagi orang-orang yang terbiasa di mesjid saja, tidak bekerja. Nabi Muhammad Saw bekerja, pernah menjadi pengembala dan pedagang. Para sahabat nabi ketika dalam kondisi damai, bukanlah militan, mereka pergi ke ladang untuk bercocok tanam dan berdagang di pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar