Oleh: Ari Ariyandi Gunawan
Jangan mau disuruh bekerja hanya untuk bekerja
serabutan. Pekerjaan formal walaupun rendahan, itu lebih baik. Karena itu bisa membangun kehidupan. Tapi kalau bekerja serabutan,
kedudukannya sekedar menumpang, tidak bisa membangun kehidupan, hari esok akan
membingungkan karena tak punya penghasilan tetap. Bagi petugas partai politik
atau anggota organisasi masyarakat (ormas), kerja non-formal atau serabutan pasti
dianggapnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan kerja formal. Karena kerja
non-formal sangat memungkinkan untuk mempermudah membangun basis sosial dan rekrutmen keanggotaan.
Berbeda dengan pekerjaan formal yang dapat membangun kehidupan individu. Serendah-rendahnya pekerjaan formal, pasti punya penghasilan tetap. Dengan begitu, sekecil apapun kerja dan penghasilan tetap, akan lebih dihargai. Akibat dari menghargai atau mensyukuri kerja dan penghasilan sendiri, akan mudah untuk bisa tertib dalam mengatur apa yang telah didapatkannya. Wujud nyatanya, bisa menabung, tidak tergantung kepada orang lain, punya rencana yang terbaik dalam kehidupannya.
Pekerjaan formal dapat membangun kehidupan. Karena dengan pekerjaan
formal bisa merintis karir. Ketika karir itu naik, cepat atau lambat dapat
menjadi ahli. Kalau sudah menjadi ahli akan semakin banyak penghasilan karena
banyak orang yang membutuhkan. Begitulah pekerjaan yang dapat membangun
kehidupan.
Kalau baru dipecat atau di PHK, jangan merasa nyaman menganggur. Segera
bekerja apa saja dulu, jangan gengsi, sementara
simpan dulu ijazah sekolah dan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Karena
kalau sudah nyaman menganggur, bakal menjadi hobi sebagai salah satu bentuk gaya
hidup , bukan kepentingan hidup. Padahal kalau sekedar gaya hidup, tak pernah
menguntungkan apapun, betapa banyak
orang yang boros waktu, boros tenaga, dan boros biaya hidup oleh gaya hidupnya
sendiri. Kecuali bagi gaya hidup yang bisa
dibisniskan. Tapi, mustahil menganggur
bisa dibisniskan. Menganggur tidak bisa membangun kehidupan apapun, kecuali
sekedar tergantung kepada orang lain.
Jangan sekali-kali menganggur dianggap sebagai
kebanggaan. Tapi anggaplah menganggur itu sebagai aib bagi seorang laki-laki
muslim. Karena ajaran Islam mewajibkan bekerja. Dan tidak perlu menyalahkan
pemerintah atau siapapun ketika menganggur. Karena itu tidak bisa menyelesaikan
masalah. Masalahnya ada pada kemampuan kerja dan mental saja. Jika selalu siap, maka cepat atau lambat
pengangguran akan bisa diatasi sendiri.
Dan jangan dipikir, jihad itu dalam perang
saja. Bekerja dengan bersungguh-sungguh juga bagian dari jihad. Pahala mujahid tak pernah diberikan
kepada para pengangguran. Pahala mujahid bukanlah hak bagi orang-orang yang
terbiasa di mesjid saja, tidak bekerja. Nabi Muhammad Saw bekerja, pernah menjadi
pengembala dan pedagang. Para sahabat nabi ketika dalam kondisi damai, bukanlah
militan, mereka pergi ke ladang untuk bercocok tanam dan berdagang di pasar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar