Liar tidak tentu arah. Tidak
punya cita-cita. Tidak punya bakat dan keterampilan. Tidak punya keahlian. Tidak
punya prestasi. Tidak tau malu. Tidak
tau kelebihan dan kekurangan diri, itulah ciri orang yang tidak mengenali
potensi diri. Akibatnya, orang tersebut tidak bisa hidup disiplin. Tidak bisa
mengendalikan diri. Tidak bisa mengatur diri, waktu, tenaga, pikiran, dan uang.
Orang seperti itu pasti akan jauh dari kesuksesan. Karena orang yang dekat
dengan kesuksesan pastilah mengenali potensi dirinya sendiri.
Ciri manusia yang hidup itu
ada manfaatnya. Sehingga hidup manusia yang
tidak berguna sama saja dengan manusia yang mati. Manusia itu ada manfaatnya
bila bekerja. Kalau hanya bisa memanfaatkan orang lain, itu tentu bukanlah hidup.
Manusia yang hidupnya tidak berguna atau hanya bisa memanfaatkan manusia lain, itulah hidup yang hanya menjadi masalah bagi dunia. Sedangkan manusia yang hidupnya selalu memberikan manfaat kepada orang lain, itulah manusia yang menjadi solusi bagi dunia. Manusia yang mampu menjadi solusi bagi dunia pastilah manusia yang telah mengenali potensi dirinya. Karena itulah, penting mengenali potensi diri untuk orang yang ingin menjadi solusi bagi dunia atau akan segera bekerja.
Baca Juga: Persiapan Kerja Bagi Pemula
1.Serius
Belajar
Tidak ada satupun keahlian yang
bisa diraih tanpa proses belajar. Tidak
ada satupun bakat yang bisa muncul tanpa proses belajar. Tidak ada orang sukses yang dapat meraih
kesuksesannya tanpa proses balajar. Semuanya
harus dimulai dengan belajar dulu.
Kemampuan, keahlian,
keterampilan, itu bukanlah bawaan manusia yang ada semenjak lahir. Itu
semua hanya dapat diperoleh melalui proses belajar. Adapun yang ada semenjak lahir itu bukanlah bakat,
melainkan sekedar insting, misalnya insting lapar karena ingin makan. Insting
semacam itu, bukan hanya ada pada manusia, binatang juga punya insting.
Manusia pada dasarnya memilliki akal untuk belajar, berpikir, memahami, dan menyadari. Apabila akal itu tidak digunakan degan sebaik-baiknya, maka akan seperti binatang, yang hanya menggunakan insting belaka. Sehingga bila ingin meraih kahliaan atau semua jenis potensi diri lainnya, harus serius belajar. Tapi kalau sekedar ingin makan saja, tidak perlu proses belajar, tidak perlu proses kerja, cukup menggunakan insting saja sebagaimana binatang.
2.Mandiri
Ketika terbiasa mandiri dalam mengerjakan tugas, belajar,
atau bekerja, itu artinya ada kepercayaan
kepada diri sendiri. Sebaliknya, bila selalu tergantung kepada orang lain, akan selalu merasa kekurangan dihadapan orang
lain, akan selalu perlu bantuan orang lain. Sehingga tidak mungkin dapat mengenali potensi diri, bila belum terbiasa bekerja
atau belajar secara mandiri. Kemandirian juga
dapat membangun potensi diri
menjadi lebih baik dan terartur..
3. Hargai
proses dan kenyataan
Bumi itu tercipta ada
prosesnya. Manusia tercipta ada prosesnya. Segala yang ada di langit dan di
bumi, pasti ada prosesnya. Itulah kenyataan yang tidak perlu dihindari. Itulah
kenyataan alamiah yang ada di dunia ini. Itulah yang menjelaskan bahwa untuk mencapai
suatu hasil tertentu, kenyataannya tidak ada yang instan, selalu saja ada
proses, tidak ada yang ajaib, tidak ada yang seperti sulap langsung jadi.
Seorang pedagang gorengan bekerja
membuat gorengan dan menjualnya. Dari bikin adonan sampai jadi gorengan, terus
di jual di pasar, ada prosesnya. Adapun penghasilan
bersihnya per hari hanya mendapatkan Rp.20.000,-. Seorang pedagang gorengan itu
menghargai proses dengan terus bekerja. Seorang pedagang gorengan itu menghargai
kenyataan dengan mensyukuri hasil yang hanya mendapatkan Rp.20.000,- per hari. Ia
menggunakan uang itu dengan sebaik-baiknya karena menyadari bahwa proses dan
kenyataan tidak mudah mendapatkan hasil.
Baca Juga: Pekerjaan yang membangun kehidupan
Sedangkan contoh orang yang tidak
menghargai proses dan kenyataan adalah orang yang kerjanya cuma bisa menipu.
Misalnya, orang yang mengaku-ngaku jadi ini dan itu, mampu melakukan ini dan itu, hanya untuk mendapatkan uang. Padahal
itu tidak ada dalam kenyataan dirinya. Itu jelas tidak menghargai proses dan tidak
menghargai kenyataan yang ada pada dirinya.
Orang semacam itu, sama saja dengan orang yang tidak menghargai terciptanya
bumi dan manusia, termasuk dirinya sendiri.
Orang yang tidak menghargai proses dan kenyataan, pada dasarnya seperti orang
yang sedang membenci dirinya sendiri. Orang semacam itu biasanya tidak mampu menggunakan
uang hasil penipuannya dengan sebaik-baiknya, biasanya jadi habis percuma. Bahkan
ia tidak dapat memberikan manfaat yang baik untuk dirinya sendiri, apalagi orang
lain disekitarnya.
Selain menjadi penipu, aktivitas
orang yang tidak menghargai proses dan kenyataan adalah meminta-minta belas
kasihan kepada orang lain atau mengemis. Bagaimana bisa menghargai proses dan
kenyataan, bila cuma bisa meminta atau mengemis.
Bila hidup terbiasa tidak menghargai proses, pasti tidak akan
menemukan jati diri, dan tidak akan mendapatkan keahlian apapun, selain menipu.
Begitu juga bila tidak menghargai
kenyataan, pasti tidak akan mendapatkan hasil yang sebenarnya, tidak dapat
mengukur diri sampai sejauh mana kemampuan diri sendiri dalam menghasilkan
sesuatu.
Baca Juga: Bekerja dengan keahlian
4.Melatih Fokus
Fokus dapat memperjelas arah dan tujuan yang akan dicapai. Fokus dapat
mengukur sampai sejauh mana kemampuan atau potensi diri. Fokus dapat merencanakan suatu keberhasilan
yang dicita-citakan berdasarkan potensi
diri yang telah dikenali. Fokus juga dapat menemukan dimana saja letak
kesalahan dalam belajar atau bekerja.
Bila anda sedang belajar naik
sepeda, belum juga bisa naik sepeda, tiba-tiba anda ingin bisa naik motor,
kemudian belajar naik motor. Maka anda pasti tidak akan bisa naik kedua-duanya,
sepeda tidak bisa, motor juga tidak bisa. Tapi, bila anda fokus belajar sepeda sampai bisa,
kemudian belajar naik motor sampai bisa, maka anda akan mendapatkan dua kemampuan, yaitu menaiki sepeda dan mengendarai
motor.Itulah pentingnya fokus.
Begitu juga bila anda ingin
bisa bermain gitar, belum bisa bermain gitar, tiba-tiba anda ingin bisa bermain
drum , kemudian belajar main drum. Maka anda pasti tidak akan bisa memainkan
kedua alat musik tersebut, gitar tidak bisa, drum juga tidak bisa. Coba kalau fokus,
bila anda belajar main gitar sampai
bisa, kemudian belajar main drum sampai
bisa, maka anda akan mendapatkan dua
kemampuan, yaitu bermain alat musik gitar dan drum.
Fokus dapat dilatih dengan
belajar tertarget waktu. Misalnya anda ingin belajar tentang suatu keterampilan
tertentu, anda targetkan untuk belajar
selama 30 menit. Anda jangan kemana-mana dulu, jangan makan-makan dulu, jangan
main games dulu, terus saja belajar itu-itu saja dulu sampai tercapai target
selama 30 menit belajar.
Apabila anda telah mencapai
target waktu yang sudah ditentukan, maka anda akan merasa puas dan ingin mencoba belajar lagi, sampai mahir. Dengan pola
belajar fokus semacam itu, anda bisa memperkuat kemahiran atau memperbanyak kemampuan, keterampilan, dan
keahlian khusus.
5.Lakukan
Percobaan
Jangan takut mencoba hal-hal
yang baru dengan pertimbangan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Keinginan yang kuat untuk bisa melakukan sesuatu yang kemungkinannya ada pada potensi
diri sendiri, dapat diwujudkan dengan melakukan percobaan dulu. Bagaimana anda
bisa mengenali potensi diri bila belum pernah mengalami atau mencoba. Melakukan
percobaan terhadap suatu keterampilan atau kemampuan tertentu, itu adanya dalam setiap latihan. Sehingga mengenali potensi diri itu harus terbiasa
melakukan latihan-latihan atau percobaan-percobaan.
.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar