Rabu, 04 November 2020

Mengenali Potensi Diri


Liar tidak tentu arah. Tidak punya cita-cita. Tidak punya bakat dan keterampilan. Tidak punya keahlian. Tidak punya prestasi.  Tidak tau malu. Tidak tau kelebihan dan kekurangan diri, itulah ciri orang yang tidak mengenali potensi diri. Akibatnya, orang tersebut tidak bisa hidup disiplin. Tidak bisa mengendalikan diri. Tidak bisa mengatur diri, waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Orang seperti itu pasti akan jauh dari kesuksesan. Karena orang yang dekat dengan kesuksesan pastilah mengenali potensi dirinya sendiri.

Ciri manusia yang hidup itu ada manfaatnya.  Sehingga hidup manusia yang tidak berguna  sama saja dengan  manusia yang mati. Manusia itu ada manfaatnya bila bekerja. Kalau hanya bisa memanfaatkan orang lain, itu tentu bukanlah  hidup.

Manusia yang hidupnya tidak berguna atau hanya bisa memanfaatkan manusia lain, itulah hidup yang hanya menjadi masalah bagi dunia. Sedangkan manusia yang hidupnya selalu memberikan manfaat kepada orang lain, itulah manusia  yang menjadi solusi bagi dunia. Manusia yang mampu menjadi solusi bagi dunia pastilah manusia yang telah mengenali potensi dirinya. Karena itulah, penting  mengenali potensi diri untuk orang yang ingin menjadi solusi bagi dunia atau akan segera bekerja.

Baca Juga: Persiapan Kerja Bagi Pemula

1.Serius Belajar  

Tidak ada satupun keahlian yang bisa diraih tanpa  proses belajar. Tidak ada satupun bakat yang bisa muncul tanpa proses belajar.  Tidak ada orang sukses yang dapat meraih kesuksesannya tanpa proses balajar.  Semuanya harus dimulai dengan belajar dulu.

Kemampuan, keahlian, keterampilan,  itu bukanlah  bawaan manusia yang ada semenjak lahir. Itu semua hanya dapat diperoleh melalui proses belajar. Adapun  yang ada semenjak lahir itu bukanlah bakat, melainkan sekedar insting, misalnya insting lapar karena ingin makan. Insting semacam itu, bukan hanya ada pada manusia, binatang juga punya insting.

Manusia pada dasarnya memilliki  akal untuk belajar, berpikir, memahami, dan menyadari. Apabila akal itu tidak digunakan degan sebaik-baiknya,  maka akan seperti binatang, yang hanya menggunakan insting belaka. Sehingga bila ingin meraih kahliaan atau semua jenis potensi diri lainnya,  harus serius belajar. Tapi kalau sekedar ingin makan saja, tidak perlu proses belajar, tidak perlu proses kerja, cukup menggunakan  insting saja sebagaimana binatang.

2.Mandiri

Ketika terbiasa mandiri dalam mengerjakan tugas, belajar, atau bekerja, itu artinya  ada kepercayaan kepada diri sendiri.  Sebaliknya, bila  selalu tergantung kepada orang lain,  akan selalu merasa kekurangan dihadapan orang lain, akan selalu perlu bantuan orang lain. Sehingga tidak mungkin dapat mengenali  potensi diri, bila belum terbiasa bekerja atau belajar secara mandiri. Kemandirian juga  dapat membangun  potensi diri menjadi lebih baik dan terartur..

3. Hargai proses dan kenyataan

Bumi itu tercipta ada prosesnya. Manusia tercipta ada prosesnya. Segala yang ada di langit dan di bumi, pasti ada prosesnya. Itulah kenyataan yang tidak perlu dihindari. Itulah kenyataan alamiah yang ada di dunia ini. Itulah yang menjelaskan bahwa untuk mencapai suatu hasil tertentu, kenyataannya tidak ada yang instan, selalu saja ada proses, tidak ada yang ajaib, tidak ada yang seperti sulap langsung jadi.

Seorang pedagang gorengan bekerja membuat gorengan dan menjualnya.   Dari bikin adonan sampai jadi gorengan, terus di jual di pasar, ada prosesnya. Adapun  penghasilan bersihnya per hari hanya mendapatkan Rp.20.000,-. Seorang pedagang gorengan itu menghargai proses dengan terus bekerja. Seorang pedagang gorengan itu menghargai kenyataan dengan mensyukuri hasil yang hanya mendapatkan Rp.20.000,- per hari. Ia menggunakan uang itu dengan sebaik-baiknya karena menyadari bahwa proses dan kenyataan tidak mudah mendapatkan hasil.

Baca Juga: Pekerjaan yang membangun kehidupan

Sedangkan contoh orang yang tidak menghargai proses dan kenyataan adalah orang yang kerjanya cuma bisa menipu. Misalnya, orang yang mengaku-ngaku jadi ini dan itu, mampu melakukan  ini dan itu, hanya untuk mendapatkan uang. Padahal itu tidak ada dalam kenyataan dirinya. Itu jelas tidak menghargai proses dan tidak menghargai kenyataan yang ada pada dirinya.

Orang semacam itu,  sama saja dengan orang yang tidak menghargai terciptanya bumi dan manusia, termasuk dirinya  sendiri. Orang yang tidak menghargai proses dan kenyataan, pada dasarnya seperti orang yang sedang membenci dirinya sendiri. Orang semacam itu biasanya tidak mampu menggunakan uang hasil penipuannya dengan sebaik-baiknya, biasanya jadi habis percuma. Bahkan ia tidak dapat memberikan manfaat yang baik untuk dirinya sendiri, apalagi orang lain disekitarnya.

Selain menjadi penipu, aktivitas orang yang tidak menghargai proses dan kenyataan adalah meminta-minta belas kasihan kepada orang lain atau mengemis. Bagaimana bisa menghargai proses dan kenyataan, bila cuma bisa meminta atau mengemis.

Bila hidup terbiasa  tidak menghargai proses, pasti tidak akan menemukan jati diri, dan tidak akan mendapatkan keahlian apapun, selain menipu.  Begitu juga bila tidak menghargai kenyataan, pasti tidak akan mendapatkan hasil yang sebenarnya, tidak dapat mengukur diri sampai sejauh mana kemampuan diri sendiri dalam menghasilkan sesuatu.

Baca Juga: Bekerja dengan keahlian

4.Melatih Fokus

Fokus dapat memperjelas  arah dan tujuan yang akan dicapai. Fokus dapat  mengukur sampai sejauh mana  kemampuan atau potensi diri.  Fokus dapat merencanakan suatu keberhasilan yang dicita-citakan berdasarkan  potensi diri yang telah dikenali. Fokus juga dapat menemukan dimana saja letak kesalahan dalam belajar atau bekerja.

Bila anda sedang belajar naik sepeda, belum juga bisa naik sepeda, tiba-tiba anda ingin bisa naik motor, kemudian belajar naik motor. Maka anda pasti tidak akan bisa naik kedua-duanya, sepeda tidak bisa, motor juga tidak bisa. Tapi,  bila anda fokus belajar sepeda sampai bisa, kemudian belajar naik motor sampai bisa, maka anda akan mendapatkan  dua kemampuan, yaitu menaiki sepeda dan mengendarai motor.Itulah pentingnya fokus.

Begitu juga bila anda ingin bisa bermain gitar, belum bisa bermain gitar, tiba-tiba anda ingin bisa bermain drum , kemudian belajar main drum. Maka anda pasti tidak akan bisa memainkan kedua alat musik tersebut, gitar tidak bisa, drum juga tidak bisa. Coba kalau fokus, bila anda  belajar main gitar sampai bisa, kemudian belajar main drum  sampai bisa, maka anda akan mendapatkan  dua kemampuan, yaitu bermain alat musik gitar dan drum.

Fokus dapat dilatih dengan belajar tertarget waktu. Misalnya anda ingin belajar tentang suatu keterampilan tertentu,  anda targetkan untuk belajar selama 30 menit. Anda jangan kemana-mana dulu, jangan makan-makan dulu, jangan main games dulu, terus saja belajar itu-itu saja dulu sampai tercapai target selama 30 menit belajar.

Apabila anda telah mencapai target waktu yang sudah ditentukan, maka anda akan merasa puas dan ingin  mencoba belajar lagi, sampai mahir. Dengan pola belajar fokus semacam itu, anda bisa  memperkuat kemahiran  atau memperbanyak kemampuan, keterampilan, dan keahlian khusus.  

5.Lakukan Percobaan  

Jangan takut mencoba hal-hal yang baru dengan pertimbangan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Keinginan yang kuat untuk bisa melakukan sesuatu yang kemungkinannya ada pada potensi diri sendiri, dapat diwujudkan dengan melakukan percobaan dulu. Bagaimana anda bisa mengenali potensi diri bila belum pernah mengalami atau mencoba. Melakukan percobaan terhadap suatu keterampilan atau kemampuan tertentu,  itu adanya dalam setiap latihan.  Sehingga  mengenali potensi diri itu harus terbiasa melakukan latihan-latihan atau percobaan-percobaan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar